Skip to content

Menu

Search

Approach
Resources
Knowledge
About
- Portofolio

Close Menu

Analysis

Lahan Basah Gambut terbakar

March 5, 2024

Bagaimanakah Nasib Lahan Basah di Kalimantan Barat?

Analysis, News, Opini

Arsip/SIAR

June 13, 2023

Antusiasme petani swadaya dalam upaya meningkatkan produktivitas TBS melalui pelatihan GAP (Good Agricultural Practices)

Analysis, News, Opini

Arsip/SIAR

June 12, 2023

Peran Sistem Informasi Geografi dalam bidang kesehatan lingkungan

Analysis, News, Opini

Arsip/SIAR

June 9, 2023

Strategi Penurunan Emisi Karbon Dari Sektor Hutan dan Penggunaan Lahan Lain (FOLU) Net-Sink 2030

Analysis, News, Opini

Arsip/SIAR

June 6, 2023

Macam-macam alat pemetaan topografi

Analysis, News, Opini

Arsip/SIAR

April 23, 2023

“Jejak hijau: mengulik kecantikan dan kerapuhan alam kita”

Analysis, News, Opini

Artboard 1_3

April 10, 2023

Sertifikasi Berkelanjutan: Untung Atau Buntung?

Artboard 1_3

March 27, 2023

“Menggoda Masa Depan Kota dengan Pola Leap Frog: Menciptakan Pertumbuhan Kota yang Berkelanjutan dan Inklusif”

Analysis, News, Opini

Smallholder Alur Baning - Aceh

August 27, 2021

Moratorium sawit : Implementasi dan harapan keberlanjutannya

Publikasi tutupan sawit sekadau

July 31, 2021

Analisis Tutupan Sawit Kabupaten Sekadau 2020

Analysis, Publication & Report

SIAR DIGITAL

Forests are important ecosystems for every living thing, including indigenous peoples who depend their livelihoods on forests. The existence of indigenous peoples in managing and protecting forests has actually been massively recognised by various groups, 80% of biodiversity around the world is in indigenous peoples's managed land. So do for indigenous communities in Ampaning Laut, Sungai Enau Village, Kuala Mandor B District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan Province. = = = = = = = = = = = = = = = = = = = SIAR merupakan lembaga non-pemerintah (NGO) yang bergerak dalam upaya mewujudkan keadilan dalam penguasaan ruang untuk kelestarian ekosistem yang selaras dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan, kami berupaya mengembangkan berbagai studi dan teknologi untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam, membangun serta mempromosikan berbagai model pengelolaan sumber daya alam yang adil dan lestari. Ikuti kami di media sosial: https://twitter.com/NusantaraSiar https://www.facebook.com/nusantarasiar/ https://www.instagram.com/nusantarasiar/ https://www.youtube.com/channel/UCIHMtQiCfplIdX6Kzg9h5lQ kunjungi website kami : WWW.SIAR.OR.ID

Hutan yang didapuk menjadi ekosistem bagi setiap makhluk hidup, tak terkecuali bagi masyarakat adat yang begitu dekat dengan keberlangsungannya. Keberadaan masyarakat adat dalam mengelola dan menjaga hutan sebenarnya telah masif diakui oleh berbagai kalangan, 80% keanekaragaman hayati yang ada dari sebaran hutan di seluruh dunia berada di kawasan masyarakat adat. Begitu pula bagi masyarakat adat di Dusun Ampaning Laut Desa Sungai Enau, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Bagi mereka wilayah kelola hidup masyarakat adat dalam mengelola hidup, ruang dan waktunya tidak jauh dari hutan. Untuk itu, mari kita simak kisah salah satu tokoh adat dari Dusun Ampaning laut tentang nilai-nilai kebudayaan atau adat istiadat, kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan. = = = = = = = = = = = = = = = = = = = SIAR merupakan lembaga non-pemerintah (NGO) yang bergerak dalam upaya mewujudkan keadilan dalam penguasaan ruang untuk kelestarian ekosistem yang selaras dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan, kami berupaya mengembangkan berbagai studi dan teknologi untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam, membangun serta mempromosikan berbagai model pengelolaan sumber daya alam yang adil dan lestari. Ikuti kami di media sosial: https://twitter.com/NusantaraSiar https://www.facebook.com/nusantarasiar/ https://www.instagram.com/nusantarasiar/ https://www.youtube.com/channel/UCIHMtQiCfplIdX6Kzg9h5lQ kunjungi website kami : WWW.SIAR.OR.ID

Load More... Subscribe

Find Us on

Follow on Instagram

© SIAR 2025

404: Not Found