Skill Training Good Agricultural Practice untuk mendukung praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan
SIAR– Dalam rangka pendampingan petani sawit swadaya agar mencapai proses budidaya kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan, SIAR menyelenggarakan pelatihan GAP atau Praktik Perkebunan Terbaik selama 2 hari bertempat di Kantor Desa Persiapan Sungai Enau A, dihadiri para petani swadaya di 3 Desa dampingan yaitu Sungai Enau, Kuala Mandor B, serta Mega Timur. Pelatihan tersebut diisi oleh Bapak Eko Sukamto yang merupakan praktisi GAP Kelapa Sawit. Mengingat bahwa Good Agricultural Practices (GAP) merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh pekebun kelapa sawit karena akan menjadi salah satu penentu bagi peningkatan produktivitas pekebun kelapa sawit, disisi lain agar mempermudah proses sertifikasi kelapa sawit baik ISPO maupun RSPO.
Diharapkan petani swadaya akan memahami prinsip dasar dan bagaimana mengolah dengan sistem yang berkelanjutan (sustainable manner). Adapun materi yang akan dipelajari meliputi persiapan lahan dan penanaman, pembibitan, penanaman immature dan mature, pemupukan, pengendalian gulma, hama dan penyakit, manajemen panen dan replanting. Pelatihan ini juga menyasar kepada produksi pupuk organik cair maupun padat guna menjaga lingkungan dan menekan biaya pemupukan dengan kimia.
Pelatihan ini juga membahas penyakit pada kelapa sawit, kandungan unsur hara, anatomi kelapa sawit serta keadaan lingkungan sekitarnya, dengan adanya pelatihan GAP ini, peserta pelatihan dapat menyampaikan ilmu yang didapat ini kepada petani lain di. Penerapan GAP pada kelapa sawit secara tepat dan benar maka produksi kelapa sawit akan meningkat dan menjaga kelestarian alam serta satwa. Secara umum pelatihan Good Agricultural Practice bertujuan untuk merubah pola pikir petani sawit swadaya yang semula enggan mengenali dan mencari tahu karakteristik tanaman kelapa sawit yang ditanam menjadi lebih memperhatikan serta merawatnya sebagai sumber pendapatan bagi petani.