Skill Share Wahana Tanpa Awak/Drone
SIAR– Selang beberapa tahun terakhir, pemanfaatan Wahana Tanpa Awak (WTA) atau yang sering dikenal dengan nama Drone tidak hanya digunakan untuk kepentingan pertahanan, komersial maupun sekedar kesukaan serta hobi mengabadikan momen tertentu dari udara. Wahana Tanpa Awak saat ini mulai dimanfaatkan untuk kepentingan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi berbagai sektor seperti hutan, kebun, minerba, kelautan, tata ruang. Khususnya untuk survei dan pemetaan, drone dapat menjadi salah satu alternatif karena mampu menghasilkan data yang aktual, cepat dan akurat dan yang takkalah penting dari segi efektivitas serta efisien.
Pemetaan menggunakan WTA/Drone dapat menghasilkan hingga 5000 hektar dalam satu hari kerja, pada resolusi sangat tinggi 10 cm/pixel. Sedangkan untuk kegiatan pemantauan WTA/Drone dapat diterbangkan untuk melakukan dokumentasi dan verifikasi wilayah dengan total perjalanan hingga 70 km. WTA/Drone merupakan salah satu alat yang dapat membantu mempermudah dan meningkatkan efektivitas kegiatan pemetaan dan pemantauan, baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga yang dikeluarkan.
Guna mengembangkan dan memperluas pengetahuan pengoprasian serta melakukan pemetaan dan monitoring kawasan berbantuan Wahana Tanpa Awak (WTA) Sustainable and Innovative Areal Management Research (SIAR) melaksanakan pelatihan Pemetaan dan Pemantauan Tutupan Lahan Menggunakan Teknologi Wahana Tanpa Awak dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di SIAR. Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini lanjut Leonardo adalah mengenal WTA dan berbagai pemanfaatannya, serta memahami konsep pengumpulan data dengan menggunakan teknologi drone termasuk gambaran dasar tentang UAV / drone, merinci komponen peralatan, bimbingan teknis dan latihan pengumpulan data lapangan termasuk bagaimana merencanakan rute penerbangan, pilot otomatis, memproses data lapangan yang dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut, bimbingan teknis dan latihan analisis data RAW untuk beberapa tujuan seperti penghitungan pohon, pemantauan area perkebunan, bidang tanah dan menampilkan dan menyusun peta untuk menghasilkan informasi suatu lahan. Pelatihan yang dilakukan selama 4 hari ini turut membahas dasar Aeromodeling, Komponen penyusun WTA, Anatomi WTA, Manajemen Operasional WTA, Simulator dan Praktek perakitan dan diakhiri dengan Praktek Pemetaan dan Survey menggunakan drone/WTA.