Oleh: Farras Bintang Azzahra – Mahasiswa Fakultas Kehutanan UNTAN
‘’Kalau harga karet saat ini, tidak ada harganya Nak. Saya terakhir kali panen 2 Tahun yang lalu, itu pun hasilnya sedikit. bisa dibilang menghabis-habiskan tenaga dan waktu. Harga murah ini yang menjadi sebab mengapa kami dan petani karet lainnya banyak yang menebang karet untuk ditanami sawit, Nak.”
Limbung (Petani karet Desa Merakai Panjang, Kabupaten Kapuas Hulu)
Rantai pasok karet adalah topik penting dalam industri global yang melibatkan produksi, distribusi, dan penggunaan karet alam serta karet sintetis. Karet merupakan salah satu komoditas utama dalam berbagai sektor ekonomi. Rantai pasok karet mencakup sejarah panjang industry karet, yang dimulai sebagai sumber daya alam di hutan hujan Amerika Selatan sehingga menjadi jaringan global yang kompleks. Seiring berjalannya waktu, industri karet berkembang menjadi salah satu industri komoditas terbesar di belahan dunia. Negara yang menjadi produsen utama industri karet, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, & Vietnam yang memiliki peran sentral dalam produksi karet alam. Untuk produksi karet sintetis telah tumbuh secara signifikan di berbagai belahan dunia. Meskipun signifikansinya dalam ekonomi global, rantai pasok karet juga telah menjadi sorotan isu-isu penting, seperti deforestasi, kerusakan lingkungan, dan isu- isu sosial lainnya.
Pasar karet global telah lama menjadi elemen penting dalam ekonomi dunia, yang mempengaruhi baik produsen karet maupun konsumen karet yang mengandalkan produk karet. Dalam hal ini, perubahan harga karet di pasar global mengalami naik turun yang memiliki dampak signifikan. Sejarah pasar karet global telah ditandai dengan fluktuasi harga yang tajam. Faktor yang menyebabkan dampak terhadap harga rantai pasok karet, seperti perubahan cuaca, penyakit tanaman, dan kebijakan produsen terkemuka (seperti Negara Indonesia & Malaysia) dapat mempengaruhi pasokan karet, selain itu harga karet sintetis juga terpengaruh oleh faktor-faktor seperti harga minyak bumi dan teknologi produksi.
Indonesia adalah produsen karet terbesar kedua didunia setelah Thailand, tumbuhan karet merupakan komoditas terbesar kedua setelah kelapa sawit. Indonesia memiliki kesempatan untuk mengekspor karet ke pasar global, pangsa pasar karet indonesia dalam 10 tahun terakhir sudah cukup stabil. Indonesia perlu meningkatkan daya saing karet alam dipasar karet global agar penjualan karet tetap stabil dan bisa meningkat setiap tahunnya. Produksi karet di-indonesia telah mengalami pertumbuhan yang stabil sejak tahun 1980, sekitar 70 % dari produksi karet global berasal dari Negara Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Hampir mayoritas yang memproduksi karet di-Indonesia dari para petani kecil. Daerah utama perkebunan karet di-Indonesia berasal dari provinsi
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat, karet di- Indonesia memiliki peluang besar di pasar karet global dan nilainya mencapai US$ 7533 miliar.
Meskipun Indonesia memiliki potensi yang cukup besar sebagai produsen karet terbesar kedua di dunia, namun kondisi harga karet di-Indonesia masih mengalami kendala dan terus bergejolak naik turun. Oleh dari itu Indonesia perlu meningkatkan upaya daya saing karet alam dipasar karet global.
Memahami sebab perubahan harga
Dilematis perubahan harga karet berimbas pada ekonomi petani di berbagai daerah. Lantas bagaimana memahami dampak perubahan harga karet terhadap produsen & konsumen di pasar karet global. Sebab perubahan harga karet sendiri dikarenakan aspek Analisis Risiko yang bertujuan untuk memungkinkan produsen karet menganalisis risiko yang terkait dengan fluktuasi harga karet.
Disisi lain Perencanaan Bisnis juga berpengaruh terhadap perubahan harga dimana produsen karet dapat menggunakan untuk merencanakan/menyesuaikan produksi, persediaan, dan untuk investasi. Keputusan Konsumen turut mempengaruhi dimana konsumen dapat membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas saat mereka menyadari bagaimana fluktuasi harga karet dapat mempengaruhi harga produk karet. Faktor lainnya yakni Inovasi Produk yang mendorong inovasi dalam pengembangan produk alternatif / bahan pengganti yang lebih stabil harganya, yang bisa menjadi solusi antar produsen & konsumen.
Permintaan & Penawaran Pasar Karet Global
Permintaan dan penawaran merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi pasar karet, terutama faktor –faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran yang sangat bervariasi dan melibatkan banyak aspek. Faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:
- Permintaan Industri: Seperti otomotif, manufaktur, Karet ban, barang konsumen, dan peralatan medis, dan produk yang menggunakan bahan dasar karet yang berdampak besar terhadap permintaan.
- Harga Karet: Jika harga karet menurun / rendah maka dapat mendorong peningkatan permintaan, sementara harga yang lebih tinggi dapat menghambat permintaan.
- Isu – isu Lingkungan: Perhatian terhadap isu lingkungan dan berkelanjutan dapat mempengaruhi permintaan karet yang berasal dari suatu perkebunan yang berkelanjutan.
- Pertumbuhan Ekonomi: Di Negara berkembang dapat meningkatkan permintaan karet, terutama dalam industri konstruksi dan otomotif.
Faktor yang mempengaruhi penawaran : - Produksi Karet Alam: Melibatkan beberapa faktor seperti cuaca,penyakit pada tanaman, serta teknik pengambilan getah.
- Produksi Karet Sintetis: Karet sintetis dalam produksinya sangat berketergantungan pada minyak bumi yang dapat mempengaruhi penawaran karet.
- Kebijakan Produsen: Suatu kebijakan yang digunakan oleh Negara-negara
produsen utama. - Perubahan Teknologi: Merupakan langkah kemajuan dalam teknologi produksi
karet dapat meningkat efisiensi-nya dan penawaran. - Fluktuasi Harga Minyak Bumi: Jika harga minyak bumi meningkat hal ini
dapat mempengaruhi biaya produksi karet sintetis. - Keberlanjutan & Regulasi: Peraturan dan sertifikasi keberlanjutan dalam produksi karet dapat mempengaruhi cara karet diproduksi dan mempengaruhi penawaran.
Peran Utama Dalam Pasar Karet Global
Pasar karet global pasti mempunyai pihak pihak yang memegang peran dalam mengatur, mempengaruhi, dan menjalankan dinamika pasar karet global. Berikut pemegang peran utama dalam pasar karet global;
- Produsen Karet: Negara-negara produsen utama karet alam memiliki peran dalam menyediakan barang-barang yang berbahan dasar karet di pasar karet global, hal ini mempengaruhi penawaran global melalui produksi karet alam & karet sintetis.
- Konsumen Karet: Barang yang menjadi permintaan dari para konsumen sangat mempengaruhi produksi permintaan karet di pasar karet global.
- Perantara & Distributor: Banyak perusahan yang terlibat dalam distribusi, perdagangan, dan pengiriman karet dari produsen ke konsumen memiliki
- Pemerintah: Peran pemerintah pada Negara produsen dan konsumen dalam mengatur serta mengawasi industri karet, termasuk melalui regulasi lingkungan, pajak, dan kebijakkan dagang.
- Organisasi Produsen & Konsumen: Asosiasi dan organisasi produsen serta konsumen karet memiliki peran dalam melindungi kepentingan anggotanya, seperti berbagai informasi dan mempromosikan praktik yang bertanggung jawab.
- Organisasi Internasional: Seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Pangan & Pertanian Perserikat Bangsa-Bangsa (FAO), dan Badan Internasional Perkembangan (UNIDO) bisa menjadi peran dalam pegembangan kebijkakkan dan kejasama internasional dalam industry karet.
Faktor Yang Mempengaruhi Gejolak Pasar Global Terhadap Harga Karet.
Seperti yang kita ketahui gejolak pasar global dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi pasar karet. Faktor yang dapat mempengaruhi dibagi oleh dua jenis faktor, yaitu faktor eksternal & faktor internal dari 2 jenis faktor ini memiliki penjelasan setiap bagiannya seperti berikut.
Faktor Eksternal:
- Harga Minyak Bumi: Merupakan salah satu faktor eksternal yang signifikan dalam produksi pasar karet. Jika harga minyak bumi berubah- ubah maka dapat mempengaruhi biaya produksi karet sintetis, yang dapat mempengaruhi penawaran karet sintetis.
- Permintaan Global: Perubahan dalam permintaan global dari industri utama seperti otomotif, manufaktur, dan konstruksi memiliki dampak besar pada pasar karet.
- Perubahan Nilai Tukar Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi harga karet di pasar global, karena karet diperdagangkan dipasar global (internasional), jadi perubahan nilai mata uang bisa mempengaruhi daya saing produsen dari setiap negara.
- Kondisi Cuaca: Perubahan cuaca sangat bisa mempengaruhi produksi karet, karena pertumbuhan pohon karet bisa berdampak buruk seperti hujan yang ekstrem atau kekeringan.
Faktor Internal:
- Produksi Karet Alam: Termasuk kepada teknik pengambilan getah, pengelolaan kebun, dan penyakit atau wabah yang merusak tanaman serta dapat mempengaruhi produksi karet alam
- Kualitas Produk: Kualitas karet mempunyai peran penting dalam menentukan permintaan, termasuk ke dalam mengontrol kualitas dan inovasi dalam pengembangan suatu produk.
- Regulasi Lingkungan: Dalam produksi karet sintetis & karet alam dapat mempengaruhi efisiensi dan penawaran karet
- Kebijakkan Produsen: Kebijakan yang digunakan oleh Negara-negara produsen karet alam, seperti kota ekspor & peraturan lingkungan merupakan faktor yang bisa mempengaruhi pasokan.
- Krisis & Kurangnya Permintaan: Penyebab utama turun drastisnya harga karet, disebabkan dari kurangnya permintaan dan kenaikannya harga bahan- bahan utama pembuatan produk.
- Kualitas Karet Yang Dihasilkan Rendah: Harga karet turun karena daya saing kurang yang disebabkan kualitas karet yang dihasilkan rendah.
- Kondisi Perekonomian Dunia: Negara yang sedang menghadapi permasalahan dapat menyebabkan ketidakseimbangan global dan dapat mempengaruhi harga karet.
NAIK TURUNNYA HARGA KARET
Dampak Penurunan Harga Karet Terhadap Produsen & Konsumen
Penurunan harga karet bisa memberikan dampak yang signifikan bagi para produsen dan konsumen. Dalam jangka panjang penurunan harga karet dapat memiliki dampak yang kompleks dan bervariasi tergantung pada faktor ekonomi dan industri, produsen dan konsumen harus bisa mengantisipasi perubahan harga karet dan mulai mengambil langkah yang tepat untuk bisa mengatasi dampak tersebut. Pembentukan harga di future market Shanghai, China dan Singapura. Sebab, di sana terdapat produksi karet dengan jenis berbeda yang melimpah menjadi salah satu alasan mengapa harga karet enggan merangsek naik.
Senada dengan itu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo mengatakan harga karet dipengaruhi oleh pembuatan harga di bursa Shanghai. “Ini yang menyebabkan harga karet jatuh karena bursa Shanghai sangat likuid dan tinggi sekali permainan spekulasinya. Dengan upaya ini kita coba mencubit pasar global mengembalikkan harga ke level yang remuneratif.”terang dia.
Dampak Pada Produsen:
- Pendapatan yang menurun: Penurunan harga karet dapat menyebabkan pendapatan produsen karet menurun, terutama jika biaya produksi masih tinggi.
- Penurunan investasi: Produsen karet kemungkinan melakukan penurunan investasi dalam pemeliharaan kebun karet dan pemenuhan kebutuhan mereka jika harga karet terus mengalami penurunan.
- Penurunan kemampuan daya beli: Penurunan daya beli akibat pendapatan yang menurun, yang bisa mempengaruhi kesejahteraan mereka dan keluarga mereka.
Dampak Pada Konsumen:
- Penurunan harga produk: Harga karet yang menurun bisa menyebabkan penurunan harga produk yang menggunakan karet sebagai bahan baku, seperti ban mobil dan alat lainnya yang berdasarkan karet.
- Peningkatan daya beli: Konsumen bisa mengalami peningkatan daya beli jika harga produk turun akibat penurunan harga karet.
- Peningkatan permintaan: Terjadinya penurunan harga karet dapat mendorong peningkatan permintaan produk yang menggunakan karet sebagai bahan baku, yang bisa menguntungkan produsen produk.
Upaya Mitigasi Dampak Harga Karet
Produsen dan konsumen harus bisa mengambil langkah – langkah untuk mengatasi permasalahan naik turun harga karet di pasar karet global. Karena jika tidak mengambil langkah untuk mengatasi dampak harga karet ini maka bisa terus mengalami kerugian, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan produsen:
- Diversifikasi sumber pasokan: Produsen dapat mencari sumber pasokan karet yang beragam, baik dari produsen lokal maupun produsen internasional. Upaya ini dapat membantu mengurangi risiko fluktuasi harga yang disebabkan oleh perubahan kondisi pasokan disuatu daerah tertentu.
- Menggunakan bahan baku alternatif: Produsen dapat mencari bahan baku alternatif yang harganya lebih stabil daripada karet.
- Mengelola persediaan dengan baik: Produsen dapat mengoptimalkan manajemen persediaan mereka untuk mengurangi dampak fluktuasi harga.
- Menggunakan kontrak jangka panjang: Produsen dapat mencoba untuk mengamankan pasokan karet dengan menggunakan kontrak jangka panjang dengan pemasok.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan konsumen:
- Menggunakan Bahan Pengganti: Jika konsumen dapat mencari bahan pengganti yang harganya lebih stabil daripada karet.
- Mengoptimalkan penggunaan karet: Konsumen dapat mengoptimalkan penggunaan karet dalam kegiatan sehari-hari.
- Membeli dalam jumlah besar: Konsumen dapat membeli karet dalam jumlah besar saat harganya rendah.
- Mengikuti perkembangan pasar: Konsumen dapat mengikuti perkembangan pasar karet untuk mengetahui kapan harga naik dan turun.
Kebijakkan Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah membuat beberapa kebijakan untuk mengatasi masalah harga karet di pasar karet global, dengan mengambil kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan fluktuasi harga karet di pasar karet global dapat dikendalikan dan disabilitas disabilitas harga karet dapat terjaga.
- Membatasi kuota ekspor: Pemerintah Indonesia telah membatasi kuota ekspor karet alam untuk mengurangi pasokan karet di pasar karet global. Hal ini dilakukan untuk menunjukan kepada pasar bahwa pasokan karet alam dipasar global tidak banyak, sehingga harga dipasar bisa stabil.
- Meningkatkan penggunaan karet dalam negeri: Pemerintah Indonesia juga mengupayakan peningkatan penggunaan karet alam di dalam negeri.
- Peremajaan (replanting) karet alam: Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan peremajaan (replanting) karet alam, dalam kurun waktu setahun setidaknya akan dilakukan peremajaan (replanting) hingga 500 ribu hektar per tahun. Diharapkan dapat mengendalikan produksi karet di hulu untuk jangka panjang melalui peremajaan (replanting) dan verifikasi kebun.
- Mengoptimalkan penggunaan teknologi: Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam produksi karet alam.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Karet
- Supply & Demand: Pasar karet internasional produksi karet alam dunia berasal dari 6 negara penghasil karet alam yaitu Thailand, Indonesia, Vietnam, India, China, dan Malaysia dengan pangsa pasar 85,1%. Negara Produsen baru muncul belakangan seperti Myanmar, Laos dan Cambodia. China dan India masih merupakan net importir, sementara permintaan atas karet global masih didominasi China, Eropa Barat, Amerika Serikat, Asian Tenggara, dan Asia Selatan.
- Regulasi Penggunaan Karet Di China: Dapat mempengaruhi harga karet dunia, lantaran China mendominasi permintaan karet alam global dengan pangsa 40,5% dari konsumsi global. Pertumbuhan ekonomi China menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap permintaan karet alam.
- Harga Karet Di Pasar Berjangka Internasional: Harga karet yang terbentuk di Singapura (SICOM) menjadi acuan transaksi oleh para pelaku bisnis karet alam. Selain bursa Tokyo (TOCOM), dan Shanghai Future Exchange juga memiliki peran dalam pembentukan harga karet alam dunia.
- Harga Karet Sintetis & Karet Alam Dunia: Karet sintetis merupakan substitusi dalam batas tertentu merupakan substitusi karet alam. Namun secara agregat karet sintetis dengan karet alam bersifat komplementer. Jika harga minyak bumi yang menjadi bahan baku karet sintetis naik maka harga karet alam juga mengalami kenaikan, dalam beberapa tahun terakhir harga minyak bumi dengan harga karet alam memiliki korelasi yang semakin lemah.
- Perkembangan Industri & Ban: Merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga karet, karet alam digunakan sebanyak 70% untuk industri otomotif. Industri otomotif sendiri merupakan industri yang tergolong barang mewah yang sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi global.
- Faktor Alam, Iklim, & Kondisi Alam Lainnya: Berpengaruh terhadap supply karet yang selanjutnya dapat mempengaruhi karet alam dunia.
- Kurs Valas: Pasar Internasional harga komoditas memiliki hubungan dengan kurs currency regional terhadap US$. Apabila penguatan kurs dolar menjatuhkan nilai tukar mata uang maka akan berpengaruh terhadap harga karet dunia.
Referensi :
https://www.agricom.id/news/154/berikut-7-faktor-penentu-harga-karet-dunia