Oleh: Muhardi Juliansyah – Peneliti SIAR
Tahun politik selalu menjadi periode yang sarat dengan dinamika. Tak hanya gejolak di ranah politik itu sendiri, namun juga berimbas pada sektor-sektor lain, termasuk lingkungan. Keterlibatan atau “cawe-cawe” sektor lingkungan dalam tahun politik kerap kali menjadi topik hangat, dengan berbagai argumentasi dan pandangan. Argumentasi mendukung intervensi dimana pendukung keterlibatan sektor lingkungan dalam tahun politik berargumen bahwa hal tersebut justru diperlukan untuk memastikan keberlanjutan agenda lingkungan.
“Politisi dan pengambil kebijakan memainkan peran (penting) dalam menentukan kebijakan lingkungan dan mengalokasikan sumber daya untuk implementasi kebijakan tersebut, bukan hal yang mudah. Lebih jauh para politisi dan pemangku kepentingan biasanya akan berubah drastis ketika sudah ditampuk kekuasaan.”
Tahun politik menjadi momentum untuk mengarusutamakan isu lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan lingkungan. Keterlibatan sektor lingkungan dapat mendorong para kandidat untuk memasukkan agenda lingkungan ke dalam platform kampanye mereka dan mungkin berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang pro-lingkungan. Ghafur (2015:118) “banyak manuver yang dilakukan calon-calon pemimpin untuk menarik dukungan atau simpati masyarakat, salah satu yang paling sering dilakukan adalah menjanjikan sesuatu hal yang baik kepada masyarakat”. Seperti janji perbaikan sektor lingkungan yang berperan sebagai penyeimbang terhadap kepentingan ekonomi jangka pendek yang seringkali mengorbankan lingkungan.
Selain itu, adanya argumentasi menentang intervensi akan menjadi bumbu dalam tahun politik. Penentang keterlibatan sektor lingkungan dalam ranah politik berpendapat bahwa hal tersebut dapat kontraproduktif dan justru merugikan agenda lingkungan. Keterlibatan dalam politik dapat merusak independensi dan kredibilitas organisasi lingkungan. Sektor lingkungan berisiko terjebak pada agenda politik tertentu dan mengorbankan agenda lingkungan yang lebih luas. Keterlibatan dalam politik dapat memicu polarisasi dan menghambat upaya untuk membangun konsensus dan kerjasama dalam mengatasi isu lingkungan. Fokus utama sektor lingkungan seharusnya pada kegiatan advokasi dan implementasi program yang berdampak langsung pada perlindungan lingkungan.
Dilema: Ideal versus Realitas
Perdebatan mengenai “cawe-cawe” sektor lingkungan dalam tahun politik menunjukkan adanya dilema antara idealisme dan realitas. Di satu sisi, idealnya sektor lingkungan memang harus independen dan fokus pada kegiatan teknis. Namun, di sisi lain, realitas politik menunjukkan bahwa keterlibatan sektor lingkungan dalam politik dapat menjadi strategi yang efektif untuk mempengaruhi kebijakan dan mengarusutamakan isu lingkungan.
Mencari Jalan Tengah
Mencari jalan tengah antara idealisme dan realitas menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh sektor lingkungan dalam tahun politik. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan seperti memperkuat kapasitas dan kredibilitas organisasi lingkungan untuk memastikan independensi dan profesionalisme dalam menjalankan program dan advokasi. Menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam kegiatan advokasi dan penggalangan dana. Membangun koalisi dan memperluas jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil. Memfokuskan advokasi pada isu-isu lingkungan yang bersifat non-partisan dan memiliki dukungan luas dari masyarakat. Menggunakan data dan fakta ilmiah sebagai dasar untuk advokasi dan kampanye.
Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut, sektor lingkungan dapat tetap independen dan kredibel, sekaligus memainkan peran yang efektif dalam mempengaruhi kebijakan dan mengarusutamakan isu lingkungan dalam tahun politik. Diharapkan ke depan, sektor lingkungan dapat semakin berperan aktif dalam tahun politik, namun dengan tetap menjaga independensi dan fokus pada agenda lingkungan yang lebih luas. Hal tersebut membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk sektor lingkungan itu sendiri, pemerintah, dan masyarakat. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, sektor lingkungan dapat menjadi kekuatan yang signifikan dalam memastikan keberlanjutan agenda lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Intervensi sektor lingkungan dalam tahun politik merupakan isu yang kompleks dan tidak memiliki jawaban yang mudah. Idealnya, sektor lingkungan memang harus independen dan fokus pada kegiatan teknis. Namun, pada praktiknya, keterlibatan sektor lingkungan dalam politik dapat menjadi strategi yang efektif untuk mempengaruhi kebijakan dan mengarusutamakan isu lingkungan. Kuncinya adalah untuk mencari jalan tengah antara idealisme dan realitas, dengan tetap menjaga independensi dan fokus pada agenda lingkungan yang lebih luas.