Pelatihan WTA Bersama Papua Forest Watch
SIAR.OR.ID, Sorong – Pemanfaatan Wahana Tanpa Awak (WTA) merupakan suatu teknologi yang dapat membantu berbagai pekerjaan. Di antaranya adalah pemetaan dan pemantauan kawasan yang sulit dijangkau. Berbagai metode terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil pemetaan dan pemantaun yang maksimal. Belum lama ini SIAR, AURIGA didukung oleh KEHATI memfasilitasi pelatihan pemanfaatan Wahana Tanpa Awak (WTA) serta pemantauan kawasan hutan yang diduga ada aktivitas perambahan.
Pelatihan dan pemantauan terlaksana di Sorong, Papua Barat. Dalam pelatihan tersebut yang dilakukan adalah membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mahir dalam pengoperasian pemanfaatan Wahana Tanpa Awak baik dibidang pemetaan, pemantauan dan dokumentasi.
Setidaknya dari pelatihan yang dilakukan tersebut akan terbentuk tim yang terdiri dari tiga orang untuk pengoperasian WTA. Papua Forest Watch (PFW) adalah suatu lembaga yang konsen di bidang kehutanan, maka SIAR dan AURIGA serta Papua Forest Watch menyiapkan orang-orang yang akan dilatih untuk pengoperasian WTA tersebut.
Gunawan selaku staff Papua Forest Watch mengatakan, pemahaman terkait pemanfaatan WTA harus benar-benar digali karena ini sangat membantu pekerjaan dilapangan.
“Apalagi pekerjaan Papua Forest Watch dibidang kehutanan sudah barang pasti teknologi berupa Wahana Tanpa Awak (WTA) ini sangat membantu. Kami juga menyambut baik pelatihan ini, maka porsonil benar-benar akan kami siapkan supaya bisa menjadi tim yang siap kerja di lapangan setelah pelatihan ini,” kata Gunawan di sela-sela pelatihan.
Peserta pelatihan diberikan pemahaman terkait WTA. Mulai dari regulasi yang berlaku di Indonesia sesuai Undang-Undang, manajeman penggunaan yang baik dan benar, sistem serta anatomi WTA sehingga benar-benar bisa difungsikan dengan baik. Setelah memahami itu semua, peserta diajak dan dipandu menerbangkan pasawat jenis Cesna untuk mengasah kemampuan menerbangkan WTA. Setalah menguasai kemampuan terbang, baru peserta dipandu membuat rencana penerbangan di aplikasi Mission Planner kemudian pilot menerbangkan pesawat jenis Skywalker yang biasa digunakan untuk melakukan pemetaan dan pemantauan.