Minat Petani Sawit Rakyat Swadaya Tinggi untuk Mendapatkan STDB
Sekadau, Siar.or.id – Norman, Sekretaris Desa Gonis Tekam mempersoalkan permasalahan petani terkait bibit yang dibeli kurang bagus.
“Seperti pengalaman saya ada beli bibit kepada yang biasa, ada yang keliling jual bibit dari 100 lebih yang disemai hanya 80 lebih saja yang tumbuh dan yang lainnya mati. Kemudian soal pupuk yang mahal, biaya perawatan dan jalan dari kebun untuk membawa buah keluar itu yang sulit,” kata Norman ketika mengeluhkan persoalan petani sawit rakyat swadaya dalam mengelola kebun.
Keluhan petani yang disampaikan oleh Norman adalah keluhan dari banyak petani sawit rakyat swadaya. Akses untuk mendapatkan bibit yang bersertifikat dan harga pupuk yang mudah dijangkau menjadi beban tersendiri yang dihadapi oleh petani-petani rakyat swadaya. Minimnya perhatian dan pemberdayaan yang diberikan akhirnya petani-petani sawit rakyat swadaya ini mengelola kebun berdasarkan pengetahuan lokal yang didapat dari teman-teman petani sawit rakyat lainnya.
Untuk mengakomodir permasalahan yang ada di sektor sawit rakyat swadaya, Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan Mengeluarkan keputusan tentang Pedoman Penertiban Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B) dengan No 105/Kpts/Pi.400/2/2018. Dalam keputusan ini sebagai bentuk penegasan terkait Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT. 140/9/ 2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 21/Permentan/ KB.410/6/2017, usaha budidaya tanaman perkebunan dengan luas kurang dari 25 (dua puluh lima) hektar dilakukan pendaftaran oleh bupati/walikota.
Minat petani sawit rakyat swadaya untuk mendapatkan STDB begitu tinggi. Hal ini dapat dilihat dari dukungan petani sawit rakyat swadaya menyambut baik kegitan pendataan dan pemetaan yang dilakukan oleh SIAR di Kabupaten Sekadau, tepatnya di 14 Desa di Kecamatan Sekadau Hilir.
“Kalau begitu, Kegiatan pemetaan dan pendataan ini sangat baik, apalagi nanti data kebun sawit mandiri kami mengaksesnya,” kata Norman dalam kegiatan sosialisasi pendataan dan pemetaan di kantor desa Gonis Tekam beberapa waktu lalu.